Ketika AI Menulis Puisi, Siapa Penulisnya?

Ketika algoritma menulis puisi, bukan uang yang berbicara—tapi keheningan di antara simbol dan makna. Saya menemukan suara saya bukan sebagai pemain, tapi sebagai yang mendengar.
Ketika AI Menulis Puisi, Siapa Penulisnya?

Ketika AI Menulis Puisi, Siapa Penulisnya?

Seorang penyair digital dari Brooklyn menjelajahi bagaimana algoritma gagal menangkap jiwa manusia. Kreativitas sejati lahir dari keheningan, ritme, dan kerentanan—bukan dari kode.
Ketika AI Menulis Puisi, Siapa Penulisnya?

Apakah Kita Butuh Game Sempurna?

Seorang seniman digital dari Brooklyn menjelajahi bagaimana game gagal menyentuh hati manusia, bukan karena mengejar kemenangan, tapi karena algoritma yang meredam emosi. Lima eksperimen terlupakan mengubah bermain menjadi ritual, bukan hadiah.
Apakah Kita Butuh Game Sempurna?

Ketika AI Menulis Puisi, Siapa Penulis Sejatinya?

Sebagai seniman media digital yang tumbuh di Brooklyn, saya belajar bahwa kreativitas bukanlah kode—ia dirasakan. Esai ini mengeksplorasi bagaimana algoritma membungkam suara manusia dalam permainan digital, dan merebut otoritas lewat kesunyian malam dan jazz.
Ketika AI Menulis Puisi, Siapa Penulis Sejatinya?

Apakah AI Bisa Atur Hidupmu?

AI tak sekadar algoritma—ia bisa mengendalikan pilihan hidupmu dalam gemerlap digital. Ini bukan hiburan, tapi perjanjian diam antara kode dan jiwa. Temukan 5 jebakan etis tersembunyi di balik slot online.
Apakah AI Bisa Atur Hidupmu?

Dari Pemula Jadi Raja Cahaya

Jelajahi perjalanan pribadi saya melalui game Superstar—pengalaman digital yang menggabungkan irama, risiko, dan refleksi. Temukan bagaimana bermain bisa jadi ritual kecil dalam dunia algoritma.
Dari Pemula Jadi Raja Cahaya

Algoritma dan Impian

Di balik cahaya neon permainan kasino berbasis AI seperti 'Superstar', ada pertanyaan mendalam: siapa yang sebenarnya memiliki mimpi? Temukan refleksi kritis tentang manipulasi algoritma, pencurian identitas digital, dan etika dalam hiburan modern.
Algoritma dan Impian